Senin, 20 Januari 2014

Kontruksi Kusen Pintu dan Jendela



KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA






1. Kusen

Pengertian dan fungsi : Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfunsi untuk membentuk hubungan, baik antara sebuah dinding pasangan bata, beton ataupun kayu dengan pintu atau jendela

Jenis - jenis kusen :


  • berdasarkan fungsinya dapat dibedakan antara : kusen pintu dan kusen jendela
  • berdasarkan lokasinya dapat dibedakan antara : kusen dalam dan kusen luar, yang terutama dipengaruhi oleh iklim setempat
  • berdasarkan bahan yang digunakan dapat dibedakan antara : kusen kayu, kusen logam dan kusen beton

2. Daun Pintu Dan Jendela

Pengertian dan fungsi : Daun pintu dan jendela berfungsi untuk penutup/pemisah ruang yang movable tidak statis dan dapat dibuka atau ditutup bahkan bila perlu untuk keamanan dapat pula dikunci atau pengertian lain dari Daun pintu dan jendela adalah :
  • Daun pintu : Berfungsi sebagai tempat keluar masuknya manusia ataupun barang. Ukuran pintu biasanya dibuat disesuaikan dengan tempat dimana Daun pintu itu akan di tempatkan. misalnya untuk pintu Ruang tamu, biasa dibuat agak lebar. karena disitulah terjadi proses keluar masuknya manusia dan barang.
  • Jendela : Berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya matahari dan juga sebagai tempat berlangsungnya proses pertukaran udara pada suatu bangunan 


Jenis - jenis Daun pintu dan jendela

1. Bedasarkan sifatnya

  • pintu/jendela 1 sayap
  • pintu/jendela putar
  • pintu/jendela 2 sayap
  • pintu/jendela geser
  • pintu lipat/harmonica
  • pintu gulung/rolling
  • Jendela jalusi/nako
  • pintu/jendela 2 rangkap
  • jendela mati


2. Berdasarkan konstruksinya
  • pintu/jendela panil kayu atau kaca
  • pintu/jendela jalusi atau krepyak
  • pintu/jendela papan berangka (plipit)
  • pintu/jendela blok berangka didalam
  • pintu/jendela blok tanpa rangka
  • pintu kisi


3. Berdasarkan penggunaan bahan 
  • pintu/jendela kayu
  • pintu/jendela logam atau alumunium

• Ukuran nominal kayu untuk bangunan, tebal dan lebar minimal (10x10) mm, (10x30)
mm, (20x30) nm, sampai (120x120) mm, (25x30) mm, (30x30) nm, (30x50) mm,
(60x80) mm, (60x100) mm, 60x120)mm, (80x80) mm, (80x100) mm, 120x120) mm.
• Ukuran kayu berdasarkan penggunaan (Tabel):
• Ukuran panjang nominal (m): 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.5; dst 5.5.
• Ukuran untuk bangunan rumah dan gedung:
   -Kusen pintu dan jendela (mm): 60 (100, 120, 130, 150) ; 80 (100, 120, 150)
   - Kuda-kuda (mm): 80 (80, 100, 120, 150, 180), 100 (100, 120, 150, 180)
   -Kaso (mm) : 40x60; 40x80; 50x70.
   -Tiang balok (mm) :80 (80, 100, 120); 100 (100, 120; 120 (120, 150).
   -Balok antar tiang (mm): 40 (60, 80); 60 (80, 120, 150); 80 (120, 150, 180), 100 (120, 150).
   - Balok langit (mm): 80 (120, 150, 180, 200); 100 (150, 180, 200).
• Toleransi ukuran panjang kayu ditetapkan berdasarkan ukuran nominal 100 mm dan
toleransi ukuran tebal dan lebar kayu ditetapkan 0-15 mm dari ukuran nominal.
• Ketentuan kadar air kayu adalah ukuran kayu gergajian dalam keadaan kering udara,
maksimum 23%, kecuali untuk kusen daun pintu, daun jendela, jelusi dan elemen
lainnya mempunyai kadar air maksimum 20%


Bagian-Bagian kusen terdiri atas :
  1. Tiang (style).
  2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
  3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
  4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
  5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
  6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
  7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas.

Sumber : Arie-Lucifer


Next
This is the most recent post.
Posting Lama

4 komentar:

  1. kak, dijelaskan lagi dong mengenai perbedaan alur kapur dan angkur! terima kasih

    BalasHapus
  2. Ntah TS masih aktip apa engga, tapi makasih banget udah Just Share It pengetahuannya.. ngomong2 saya anak Gambar Bangunan nih, jadi terbantu buat UAS soalnya kesulitan materi gara2 PKL :-d (super)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... saya senang kalo artikel ini bisa membantu reader,
      btw saya sudah nggak begitu aktif di blogger karena sibuk di dunia nyata, ini blog juga dulunya buat tugas sekolah :)

      Hapus
  3. Kalo tinggi neut maksimal brp cm ya gan,
    Apakah tinggi neut blh setinggi 35 cm,apakah ada dampak jika neut terlalu tinggi,mohon pencerahan ny gan

    BalasHapus